Menetap di Yogyakarta, Rivan tidak hanya berprofesi sebagai seniman. Ia juga bekerja di perusahaan periklanan. Lebih dari itu, ia juga menggunakan beragam media untuk menghasilkan karya seni. Sebenarnya, Rivan berencana untuk masuk ke sekolah menengah kejuruan seni rupa karena memiliki ketertarikan sejak kecil, tetapi takdir berkata lain. Untungnya, Rivan bisa mewujudkannya di masa kuliah dengan menjadi mahasiswa ISI Yogyakarta, jurusan Desain Interior.
Pengaruh Tokoh Kartun, Gaya Lukisan, dan Tema yang Diangkat Rivan
Rivan terinspirasi dari tokoh-tokoh yang ada pada serial komik Dragon Ball dalam berkarya. Selain itu, ia juga menjadikan teknik penggoresan Van Gogh sebagai inspirasi. Jika berbicara tentang penggunaan warna pada karya lukis, Rivan mengagumi permainan warna ala Andy Warhol. Dari figur-figur tersebut, ia dapat menghasilkan karya yang mengangkat tema alam dengan gaya lukis Pop Art.
Sumber: Dokumentasi Pribadi Rivan, pengerjaan karya Pameran Illuminated 2025
“Aku lebih suka tema tentang natulisnya alam gitu. Bisa dilihat di Instagram-ku, ada karya semacam Dokter Kelinci dan Badak. Itu seolah-olah baru melakukan bedah, seperti sindiran halus. Badak kan culanya diambil gitu,” ungkap Rivan.
“Sebetulnya aku kan juga anak (jurusan) Interior ya. Jadi, mungkin kalau membahas gaya lukis, aku lebih ke Pop Art ya.”
Proses Manual Rivan dalam Menghasilkan Karya Digital
“Biasanya ide bisa dari mana aja ya. Terus, biasanya kalau sudah dapat ide, saya sketch di kertas gitu. Setelah itu langsung di media lukisnya.” tutur Rivan. Rivan biasanya mencari ide terlebih dahulu sebelum memulai berkarya. Setelah itu, barulah ia membuat sketsa dan langsung mengeksekusi ide-idenya di media lukis yang diinginkan. Namun, ada hal unik dalam proses kreatif yang biasa dilalui oleh Rivan saat menggambar sketsa. “Kalau aku (sketsa) manual pakai kertas. Meskipun untuk karya lukis digital, aku lebih nyaman buat sketsa manual.” jelasnya.
Sumber: Dokumentasi Pribadi Rivan, pengerjaan karya Pameran Illuminated 2025
Rivan yang sudah terbiasa menggunakan perangkat digital mengaku tidak pernah menggunakan AI (Artificial Intelligence) dalam proses kreatifnya. Meski begitu, ia melihat bahwa teknologi tersebut memiliki dampak positif sejauh penggunanya tetap bijak dalam memanfaatkannya. “Kalau menurutku sih semuanya baik ya. Kemajuan zaman juga gak bisa dihindari. Hanya bijak-bijaknya seniman aja,” katanya. “Tentu kalau copy-paste jelas aku gak mendukung ya.”
Harapan Rivan pada 2Madison Gallery
Rivan dan 2Madison Gallery memiliki persamaan, yakni berkeinginan memajukan seni di Indonesia. Sebagai penutup, secara khusus ia menyampaikan harapannya kepada 2Madison yang dalam waktu dekat akan melaksanakan pameran bersama.“Ya semoga 2Madison sering mengadakan pameran supaya bisa (menstimulasi) buat seniman lebih sering berkarya.” tutur Rivan.
Sumber: Dokumentasi Pribadi Rivan, pengerjaan karya Pameran Illuminated 2025
Narasumber : Rivan
Written By : Gisela Dita
Editor : Yuni